Lanjutan dari.... "DAUR ULANG MILITAN-MILITAN DI INDONESIA (25)"
Diterjemahkan oleh StuyCycle.NET dari Asia Report N°92 - 22 Februari 2005
Untuk koleksi Perpustakaan Online StudyCycle.NET
VIII. AMIN DAN BATALYON ABU BAKAR
Kerusuhan Ambon meletus pada tanggal 19 Januari 1999 (19/1/1999) 124. Keinginan DI dan JI untuk membela umat Islam yang ada di bawah serangan125 menyebabkan munculnya milisi baru yang kemudian akan dimasukkan ke dalam kaleidoskop kelompok dan aliansi yang selalu berubah. Beberapa kelompok ini bekerja dengan JI atau bersinggungan dengan JI, termasuk dalam pengeboman pada tanggal 9 September 2004 di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. (Bersambung)
Catatan kaki
124 Catatan penterjemah: Angka 19/1/1999 hanya terdiri dari kombinasi angka 1 dan angka 9. Kaitkan hal ini dengan ramalan yang tersebar di kalangan DI pada sekitar tahun 1990 (baca "Komando Jakarta Pecah") yang berisi: bila tahun dengan angka Alif (angka "1") bergabung dengan angka "9", maka sebuah peristiwa besar akan terjadi. DI akan bangkit lagi, lebih kuat daripada sebelumnya . Bila hanya diambil angkanya saja, maka tanggal 19/1/1999 dituliskan 1911999. Angka tersebut dapat dituliskan menjadi kode telefon sebagai berikut: 1-911-999.
19/1/1999 → 1911999 → 1-911-999
Angka 1 adalah kode telepon internasional untuk Amerika Serikat
Angka 911 adalah nomer panggilan darurat di Amerika jaman sekarang (baca "911")
Angka 999 adalah nomer panggilan darurat di Amerika jaman dulu. Sampai sekarang, nomer 999 masih dipakai sebagai nomer telepon darurat di Inggris, Irlandia, Polandia, dan Hongkong.
Disini kita bisa melihat adanya 3 buah kebetulan.
- Kebetulan muncul ramalan di kalangan DI/ JI yang melibatkan angka 1 dan 9
- Kebetulan tanggal meletusnya tragedi kemanusiaan konflik Ambon adalah tanggal 19/1/1999
- Kebetulan tragedi kemanusiaan WTC yang jatuh di Amerika (kode 1) pada tanggal 9 November (9/11) yang berkode telepon darurat 911 dan 999 (1-911-999).
Tiga buah kebetulan itu memunculkan tanda tanya besar bagi kita sekalian. Tiga kebetulan ini kelihatannya mengindikasikan bahwa tragedi kemanusiaan di Ambon sudah direncanakan bertahun-tahun sebelumnya oleh kelompok fundamentalis teroris (DI, JI, dan organisasi-organisasi pecahannya atau afiliasinya). Dan bila kita melihat kronologi pecahnya konflik Ambon, maka indikasi ini makin lebih kuat lagi. Tanggal pecahnya konflik Ambon seolah mengandung pesan "Ambonisasi Amerika dan Inggris (negara-negara Barat)". Tentu saja kita harus ingat bahwa ini adalah sebuah pengandaian yang ditarik berdasarkan 3 buah kebetulan di atas.
125 Catatan penterjemah:
Kronologi awal pecahnya konflik Ambon (sumber: http://www.fica.org/hr/ambon/idKronologisKerusuhanAmbonSept1999.html; 26 Maret 2011):
- Preman pemuda Bugis NS tidak segan-segan mengeluarkan badiknya untuk menikam pemuda Ambon J.L .
- J.L sempat menangkisnya dengan mendorong pintu mobilnya.
- Merasa dirinya terancam, pemuda J.L langsung pulang ke rumahnya mengambil parang (golok) dan kembali ke terminal Batu Merah. Disana ia masih menemukan pemuda Bugis NS bersama temannya T . Ia kemudian memburunya, dan NS kemudian berlari masuk ke kompleks pasar Desa Batu Merah.
- NS kemudian ditahan oleh warga Batu Merah, dan ketika ia ditanya apa permasalahannya, maka ia (NS) menjawab bahwa , "ia akan dibunuh oleh orang Kristen".
- Jawaban J.L ini kemudian yang memicu kerusuhan Ambon
Jawaban preman itu memunculkan alasan "DI dan JI untuk membela umat Islam yang ada di bawah serangan". Bila dikaitkan dengan 3 kebetulan di atas (terkait angka 1 dan 9, maka kemungkinan besar awal pecahnya tragedi kemanusiaan Ambon adalah buah rekayasa para petinggi kelompok DI/ JI, dan/ atau sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar