JAKARTA Dua dari lima tersangka teroris yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara, adalah residivis pelaku peledakan bom Kedutaan Besar Australia di Kuningan, Jakarta, pada 2004. Menurut juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Edward Aritonang, kedua tersangka itu adalah Ibrahim abas Deni alias Suramto dan Japar alias Lutfi alias Upen alias Abu Musa. "Keduanya alumni Mahad Ali, Universitas Al-Mukmin, Ngruki, Solo," ujar Edward dalam keterangan persnya di Mabes Polri kemarin.
Kepolisian Kota Besar Medan dua hari yang lalu menangkap enam lelaki dengan gelagat mencurigakan. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Oegroseno mengatakan keenam lelaki itu diduga anggota jaringan teroris Aceh yang diburu tim antiteror Mabes Polri. Menurut Oegroseno, polisi menangkap enam dari delapan lelaki penumpang mobil Kijang Jantan bernomor polisi wilayah Aceh itu. Dua penumpang mobil lainnya kabur. Hingga kemarin sore, mereka masih dikejar polisi.
Edward menjelaskan, lima tersangka dibawa ke Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara itu, satu orang lainnya masih berada di Medan karena menjalani perawatan. Edward menyebutkan nama dan peran para teroris yang tertangkap di Medan itu. Pertama adalah Qomaruddin abas Abu Musa alias Mustagim alias Abu Yusuf alias Hafshoh.Edward menuturkan, Qomaruddin berperan sebagai koordinator pelatihan di Aceh dan alumnus Akademi Militer Al-Jamaah, Mindanao, Filipina Selatan. Dia juga terlibat dalam kontak senjata dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Maret lalu. Tersangka kedua Pandu Wicaksono Widyan Putro sebagai peserta latihan dan ditempatkan di Regu ini. "Dia termasuk yang dicari karena ikut mengamankan Noor Din M. Top (almarhum) di Solo," kata Edward.
Sementara itu, Bayu Sena alias Budi adalah orang yang ikut merencanakan dan merakit bom untuk mengebom Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jatiasih, Bekasi. Edward mengatakan polisi masih mengejar dua teroris yang masih kabur. "Yakni Ali dan Daud alias Usman alias Gito," katanya.Dari Medan, Wakil Kepala Polda Sumatera Utara Brigadir Jenderal Syafruddin mengatakan Qomaruddin alias Abu Musa beserta tujuh anggota teroris lainnya keluar dari wilayah Nanggroe Aceh Darussalam guna mempersiapkan perencanaan aksi teror lain.Dari Magetan, Jawa Timur, keluarga salah satu tersangka teroris, Lutfi, mengaku belum menerima pemberitahuan resmi dari polisi. Keluarga juga masih belum yakin Lutfi salah satu tersangka teroris. "Sebagai orang tua, saya terkejut," kata Bukhori Burhanuddin, ayah ayah Lutfi, kemarin.
Sumber: http://bataviase.co.id/node/167265
Tidak ada komentar:
Posting Komentar