JAKARTA, KOMPAS.com — Darto, salah seorang pelaku teror bom buku yang diringkus Densus 88 Antiteror Polri di rumah kontrakannya sekitar Taman Pemakaman Umum Tanah Merah, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2011) pukul 05.00, meminta maaf kepada tetangga sekitar rumahnya terkait penangkapan dirinya tersebut.
Ia menyatakan permohonan maafnya kepada tetangga yang selama ini sudah terbilang akrab dengannya.
"Maaf, maafin saya, Bu," ujar Darto kepada seorang tetangganya, Maryati, ketika pria tersebut digiring Densus 88 Antiteror menuju kendaraan.
Ucapan maaf dari terduga teroris itu langsung dijawab Maryati. "Iya, Ibu maafin. Tapi kok kamu bisa begitu (terlibat aksi teror)." Mendengar itu, Darto diam sejenak dan sepertintya tak tahu harus menjawab apa.
"Saya juga enggak tahu, Bu," tuturnya. Darto diringkus aparat bersama empat rekannya di rumah kontrakan mereka di Pondok Kopi, Kamis pagi. Penggerebekan itu terjadi pada saat sebagian warga masih terlelap.
Maryati baru mengetahui kehadiran Densus 88 Antiteror berada di sekitar rumahnya ketika ia sedang ziarah ke makam anaknya di TPU Tanah Merah. Seorang aparat datang menghampiri dirinya dan meminta agar ia tak kembali dulu ke rumahnya karena Densus 88 Antiteror sedang melakukan penggerebekan.
Tim Densus 88 Antiteror yang tiba di lokasi melakukan penggerebekan di dua tempat kontrakan. Tanpa perlawanan berarti, lima pria, termasuk Darto, berhasil dilumpuhkan. Mereka selama ini sudah menjadi target karena diduga sebagai pelaku teror bom buku.
Dari informasi yang dihimpun Tribun , kelima pria tersebut bekerja sebagai penjual mainan anak-anak dan lainnya ada yang menjual bubur sumsum.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/04/21/14051342/Pelaku.Teror.Maaf.Maafin.Saya.Bu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar