Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Meski sepintas tampak tidak berhubungan, aksi teror sejumlah gerakan radikal bisa mempunyai korelasi yang besar. Gerakan radikal bisa bersatu dalam level tertentu.
"Mereka kelihatan terpisah di tiap kasus, tapi di level tertentu bisa bersatu, contohnya di Aceh itu. Semua kelompok bertemu di situ," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, tentang keterkaitan sejumlah aksi teror belakangan ini.
Seperti diketahui, polisi sudah memastikan 19 orang yang ditangkap hari ini adalah pelaku bom buku sekaligus perencana bom di Gereja Christ Cathedral, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.
Berikut wawancara lengkap wartawan dengan Ansyaad Mbai usai rapat tentang kondisi keamanan di kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Kamis (21/4/2011).
19 Orang yang ditangkap itu adalah tersangka bom buku yang sekaligus merencanakan bom di gereja. Jadi pelakunya sama?
Lah iya, semua itu ditangkap keterkaitan dengan bom buku, yang ternyata mereka juga sedang merencanakan bom di gereja.
Dipastikan bom di Serpong itu ditujukan untuk gereja?
Ya ditemukan di sana.
Benar di dekat pipa gas?
Tidak usah membahas secara teknis begitu, biarkan saja
Seberapa besar kemungkinan serangan seperti itu?
Kita harus perkirakan ancaman ke depan, untuk itu Presiden menginstruksikan kewaspadaan, diminta semua elemen bangsa ini untuk bangkit, bekerja sama melawan ini.
Selain 19 orang itu, apakah masih ada orang lain yang terkait?
Investigasi itu masih berjalan. Mulai sore ini, sudah berlaku kesiapsiagaan seluruh aparat, dan elemen masyarakat diminta siaga.
Bom buku dan gereja apakah terkait dengan kelompok Cirebon?
Ini baru pemeriksaan di TKP ya, sementara di TKP itu belum kelihatan. Tapi kalau ditarik kepada motif, itu kemungkinan akan terlihat keterkaitan itu, karena ini kan gerakan radikal. Gerakan radikal itu ada korelasi, ada mainstream yang besar, sudah belasan tahun. Sejak tahun 1999 ini kan gerakan radikal, satu deret nama-nama di situ. Di tiap kasus sepertinya tidak ada hubungan, tapi tokoh-tokoh tiap kasus pasti ada kaitan dengan tokoh mainstream ini.
Jadi, jaringan lama? NII juga?
Ada NII, ada JI, JAT, kelompok-kelompok radikal lain. Radikal ini kan ada dua macam, teroris dan nonteroris. Tetapi kalau ditarik motifnya ke belakang, Anda bisa lihat. Di situ ada tokoh-tokoh yang selama ini terkenal, mulai dari Hambali, Abu Bakar Ba'asyir, macam itu. Mereka kelihatan terpisah di tiap kasus, tapi di level tertentu bisa bersatu, contohnya di Aceh itu. Semua kelompok bertemu di situ.
Kenapa pendeteksian tidak sekaligus saja?
Negara kita ini kan negara demokrasi, pemerintah concern betul mempertahankan demokratisasi. Tindakan pemerintah harus berdasarkan hukum, tidak boleh kita langgar itu.
Artinya dari dulu sudah terdeteksi organisasi-organisasi semacam itu?
NII ini kan sudah 60 tahun lebih.
NII yang mana?
Tunggu saja. Seluruh kasus teror itu kalau case by case tidak berhubungan tapi kalau ditarik ke motifnya, kelihatan mainstreamnya. Anda sudah paham itu kan? Buktinya sudah ada di pengadilan.
Ini kan menjelang Paskah, apakah intelijen melihat ada ancaman?
Sekarang bukan intelijen ada, tapi sudah fakta. Sudah muncul, sudah ada bom di gereja.
Tersangka itu perannya seperti apa, otaknya siapa?
Tunggu saja.
Apa ada tokoh lain pengganti Ba'asyir?
Mungkin.
Pelaku bom Cirebon, Serpong, bom buku, apa similar devices dan modusnya?
Ada elemen-elemen yang sama, kemudian ada secara parsial mungkin ada karakteristik lain.
Sydney Jones bilang kelompok kecil coba serang parsial. Apakah terinspirasi dari kelompok mainstream?
Iya betul, inspirator itu dari kelompok mainstream.
Wilayah mana yang paling potensial terancam bom?
Kalau potensi, nomor satu tentu Ibukota. Semua kota besar berpotensi. Kalau dia ngebom di gunung kan nggak ada yang perhatiin, dia ini kan minta perhatian. Terutama Anda-anda (wartawan) ini. Untuk apa dia ngebom kalau nggak ada wartawan. Lihat saja kelompok radikal, yang unjuk rasa anarkis itu. Kalau TV-nya pergi, dia sudah bubar.
Terpicu penangkapan Umar Patek?
Umar Patek itu masuk dalam figur mainstream.
Jadi yang sekarang ini turunan dari mainstream Umar Patek?
Saya bilang di mainstream itu ada kaitan.
Dengan Pak Menlu Marty Natalegawa membicarakan deportasi tidak?
Deportasi itu semua negara pasti berkepentingan melindungi warga negaranya biar salah, tapi masalahnya banyak negara juga berkepentingan dengan dia dan punya yurisdiksi, Amerika, Eropa berkepentingan.
Deportasi paling cepat kapan?
Tunggu dulu, sampai di mana prosesnya di sana.
Soal bom di Serpong, apa betul bom dekat pipa gas?
Itu soal teknis, tunggu saja, saya bukan tukang pipa.
(lrn/vta)
Catatan SCN:
Angka 1 dan angka 9 juga muncul dalam jumlah 19 orang yang merencanakan dan melakukan ledakan bom buku dan bom Serpong. Untuk bom yang berjumlah 9 buah dan hendak diledakkan pada pukul 9, lihat http://sc-collection.blogspot.com/2011/04/paket-bom-serpong-akan-diledakkan-besok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar