Awaludin
Sabtu, 23 April 2011 06:16 wib
JAKARTA- Teror bom di Indonesia kian marak. Dipastikan para pelaku bom adalah pemain-pemain baru yang belajar dari buku dan internet. Sejumlah kelompok berupaya untuk menampilkan diri dan menunjukkan eksistensinya kepada polisi dan masyarakat.
Diakui pengamat teroris Al Chaidar, hal itu membuktikan adanya persaingan di antara para kelompok jamaah Jihad yang ada Indonesia. Masing-masing kelompok memiliki aksi sendiri.
“Ini memang ada persaingan antar kelompok jamaah teroris,” Ujar Al-Chaidar, saat dihubungi okezone
Al-Chaidar melanjutkan, memang kelompok Jamaah teroris di Indonesia terbagi menjadi tujuh kelompok. Masing-masing memperebutkan Jamaah, dan barang siapa yang unggul (menang) dalam aksi pengeboman, itulah yang menjadi imamnya. “Bagi yang menang itu akan menjadi imamnya dan akan merekrut para Jamaaah dengan sendirinya dan secara otomatis akan mendapatkan dana,” kata Al-Chaidar
Al-Chaidar menambahkan, memang belum banyak yang mengetahui adanya persaingan antar kelompok teroris dan kelompok yang benar-benar sudah diketahui adalah kelompok Darul Islam, Negara Islam Indonesia dan Jamaah Islamiyah. Dan yang saat ini berkuasa adalah Jamaah Islamiyah.(ugo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar