Lanjutan dari.... "DAUR ULANG MILITAN-MILITAN DI INDONESIA (13)"
Diterjemahkan oleh StuyCycle.NET dari Asia Report N°92 - 22 Februari 2005
Untuk koleksi Perpustakaan Online StudyCycle.NET
B. RELEVANSI UNTUK HARI INI
Beberapa tokoh-tokoh kunci dari struktur kepemimpinan DI tahun 1979 memiliki link langsung ke JI. Haji Rais, yang mengambil bagian dalam pertemuan yang memilih Adah Djaelani sebagai imam adalah kakek dari Abdul Rauf alias Sam, salah satu pemuda dari kelompok Banten yang terlibat dalam perampokan toko emas pra- bom Bali atas dorongan Imam Samudra .
Haji Faleh dari Kudus, pemimpin KW2 selama periode ini, adalah ayah dari Abu Rusdan alias Thoriquddin, orang yang menggantikan Abu Bakar Ba'asyir sebagai amir JI, setidaknya dalam peran sebagai caretaker (pemimpin sementara). Abu Rusdan sendiri dibai'at masuk DI pada usia lima belas oleh Aceng Kurnia. Muhamad Zainuri, ayah dari Fathur Rahman al-Ghozi, veteran Afghanistan yang tewas di Mindanao pada tahun 2003 setelah melarikan diri dari penjara Manila, tampaknya telah menjadi anggota DI selama periode ini dan ditahan dalam tindakan keras pemerintah terhadap Komando Jihad.
Pada bulan Desember 2003, setelah serbuan polisi pada bulan Juli yang menjaring properti JI berupa amunisi dan dokumen-dokumen, Taufik Ahmad, putra pemimpin DI yang bernama Achmad Hussein, ditangkap di Kudus. Ia dituduh bekerja bersama-sama dengan Abu Rusdan tetapi tidak cukup bukti untuk menahannya, dan ia dibebaskan setelah beberapa hari. Itu adalah contoh lain dari generasi DI yang lebih muda berhubungan erat dengan cabang jihad DI, kalaupun bukan anggota DI.
Pelajaran lain mungkin adalah bahwa meskipun terjadi perebutan kekuasaan yang serius, termasuk pembunuhan terhadap pesaing yang penting dan keretakan yang mendalam di antara faksi-faksi Fillah dan Fisabilillah, organisasi DI tidak runtuh. Jika JI pecah, dan itu dapat terjadi, kedua faksi dapat bertahan hidup, tetapi sayap yang lebih militan akan menjadi sumber masalah yang berkelanjutan dan nenek moyang potensial bagi penerus mereka yang sama-sama militan. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar