Scanned from M. Sommers' “Logika”
Bab I. Pendahuluan Teoritis
Bab II. Pengertian Logika
Bab III. Pembagian Logika
Bab IV. Pendahuluan Historis
PENDAHULUAN TEORITIS (MASALAH LOGIKA)
Semua orang mempergunakan pemikiran untuk meyakinkan orang lain mengenai suatu ucapan; akan tetapi orang lain itu diyakinkan, kalau pemikiran-pemikiran itu membuktikan dengan balk ucapan (tesis), yang harus dibuktikan; oleh karena itu timbul soal:
Bagaimana pemikiran harus disusun, sehingga orang lain diyakinkan tentang suatu ucapan? Apakah terdapat hukum-hukum untuk menyusun pemikiran-pemikiran yang sah?
Pemikiran-pemikiran yang sah merupakan syarat mutlak untuk semua orang, yang hendak meyakinkan orang lain, akan tetapi lebih perlu lagi bagi mereka yang hendak memberikan atau mengajarkan suatu ilmu pengetahuan; sebab tidak ada orang yang seluruhnya dan tetap diyakinkan, kecuali kalau disajikan kepadanya ucapan yang memaksa untuk menyetujui.
Kalau seseorang mau bicara atau menulis dengan tepat, harus diperhatikan hukum-hukum daripada Gramatika: demikian juga, kalau seorang mau berpikir dan mengajar dengan tepat, maka harus diperhatikan hukum-hukum logika
Dalam gramatika dipandang keseluruhan kata-kata (term-term) yang ada arti lengkap; keseluruhan itu dapat terdiri dari satu kalimat, tapi biasanya terdiri dari banyak kalimat, yang dibagi dalam term-term.
Dalam logika dipandang pemikiran, yang memuat pengertian-pengertian yang mampu untuk membuktikan suatu ucapan; pemikiran itu terdiri dari banyak putusan, yang dibagi dalam pengertian-pengertian.
Demikian misalnya, pemikiran untuk membuktikan bahwa filsafat patut disukai :
Ilmu pengetahuan patut disukai.
Akan tetapi filsafat adalah ilmu pengetahuan.
Maka filsafat patut disukai.
Pemikiran itu mempunyai 3 putusan, yang disusun dari 3 konsep (pengertian): ilmu pengetahuan, filsafat, patut disukai.
Pemikiran (ratiocinium), putusan (iudicium), dan pengertian (conceptus) berasal dan berkembang dari akal budi dan berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu masalah logis ialah: "Bagaimana pemikiran harus diatur untuk memperoleh kebenaran?"
Bersambung ke "Pengertian Logika"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar