JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu terdakwa kasus dugaan terorisme di Aceh, Imron Baihaqi atau Abu Tholut, mengatakan bahwa dirinya menerima dana Rp 140 juta dari Ubaid dan Abdul Haris untuk biaya pelatihan militer di Pegunungan Jantho, Aceh Besar. Hal itu disampaikannya saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Abu Bakar Baasyir melalui telekonferensi di PN Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011).
"Saya tidak pernah meminta (uang). Tapi menerima uang. Yang pertama 40 juta, kedua 100 juta. (uang) 40 juta dari Ubaid, 100 juta dari Abdul Haris pada 2010 Januari," ujar Abu Tholut.
Menurut dia, dana Rp 40 juta dari Rp 140 juta yang diterimanya digunakan sebagian untuk dirinya, untuk Dulmatin, dan diberikan kepada Abdullah Sonata untuk keperluan survei pelatihan militer di Aceh.
"20 juta saya serahkan ke Dulmatin, itu atas permintaan Beliau untuk kepentingan transportasi, akomodasi, dan lain-lain. 10 juta saya serahkan ke Abdullah, dan 10 juta saya pegang untuk transportasi dan harian saya sendiri," paparnya.
Sedangkan dana Rp 100 juta sisanya untuk pembelian senjata api, pembayaran rumah kontrakan, uang muka membeli sebuah mobil, dan untuk dirinya sendiri.
"Sebanyak 22,5 juta untuk pembelian satu pucuk senjata api, AR 15 dan pelurunya. Kemudian yang 15 juta pembayaran pistol buatan Belgia, otomatik dari saudara Maulana (alm). 10 juta untuk membayar kontrakan di Tegal, untuk saya dan saudara Kirno, Rp 20 juta untuk uang muka mobil Xenia. Kemudian sisanya untuk keperluan saya ke sana kemari dan kontrakan di Bekasi," rinci Abu Tholut.
Abu Tholut bergabung sebagai anggota Jamaah Anshori Tauhid (JAT) pada 2008. Dia mengenal Abubakar Baasyir sebagai Amir JAT. Sebelum bergabung di JAT, Abu Tholut mengikuti pelatihan militer di Afganistan dan Filipina.
"Tahun 1985-1990 saya pernah di Afganistan, tahun 2000 di Filipina," katanya.
Penulis: Icha Rastika | Editor: Inggried Senin, 21 Maret 2011 | 12:38 WIB
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2011/03/21/1238501/Abu.Tholut.Akui.Terima.Rp.140.Juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar