JAKARTA, KOMPAS.com- Gerakan kelompok-kelompok islam garis keras atau Islam transnasional di Indonesia dinilai mengkhawatirkan. Sejak memulai gerakan 10 tahun lalu, mereka terus menggelar aksi menuntut penerapan syariat islam, melakukan razia, bahkan hingga jihad didaerah-daerah konflik, terutama di wilayah Indonesia Timur.
"Membuat kita semua khawatir, jangan-jangan kalau dibiarkan mereka akan mampu ambil alih ruang publik di negara yang mayoritasnya muslim moderat," kata Noorhaidi Hasan, ahli Fundamentalis Islam, saat peluncuran buku edisi revisi Ilusi Negara Islam Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia di Kantor The Wahid Institute di Jakarta, Sabtu (28/8/2010).
Noorhaidi menilai, saat ini kelompok-kelompok Islam radikal itu masih berada di pinggir dari arus utama. Namun, suara mereka yang lantang dan keras meneriakan isu penerapan Syariat Islam membuat kekhawatiran itu tetap besar. Karena itu, pemerintah harus tegas terhadap kelompok-kelompok radikal itu agar tetap menjamin hak-hak asasi setiap warga negara.
Nuruzzaman, Ketua Cabang GP Anshor Cirebon, yang hadir sebagai pembicara, mengatakan, kelompok-kelompok garis keras terus bermunculan di wilayah Cirebon. Hasil penelitian sementara pihaknya, ada 14 organisasi Islam fundamentalis yang berdiri di Cirebon. Menurut dia, salah satu dari organisasi itu bahkan hingga menggelar pelatihan semi militer di sekolah dasar.
Contoh konrit dari aksi organisasi radikal di Cirebon yang baru terjadi, ungkap Nuruzzaman, yakni penghentian ibadah di tiga Gereja. Bahkan, menurut dia, aparat tertinggi kepolisian di Cirebon tidak mampu menghentikan aksi ketika jemaat meminta perlindungan.
"Kaum minoritas bilang tolong kami dijaga. Apa jawabannya? 'Kami tidak bisa jaga keamanan. Saya bilang kalau polisi tidak bisa jaga, banser yang jaga. Setiap hari kami jaga dan hanya dua orang banser. Setelah dijaga tidak pernah ada lagi yang stop. Ini realitas yang terjadi di Cirebon," jelasnya.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2010/08/28/2037505/Islam.Transnasional.Mengkhawatirkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar