Senin, 02 Mei 2011

Ja'far Umar Thalib Bersaksi

Berikut ini kesaksian Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang Usamah bin Laden dan Medan Perang Amerika

Saya memang pernah bertemu dengan Usamah pada 1987, di Peshawar. Dia waktu itu masih muda. Belum punya janggot. Dia waktu itu masih jet-set . Usamah datang ke Peshawar dalam rangka jihad di Afghanistan dan ia memang mempunyai semangat membela Islam. Tapi, setelah saya bertemu dan berbincang-bincang dengannya, ternyata dia ini kosong sekali ilmu agamanya.

Jadi, kalau ada pihak yang menempel kepadanya, karena memang dia itu duitnya banyak sekali. Karena kekosongan ilmu dan jiwa muda yang membara, akhirnya dia termakan oleh pemikiran-pemikiran khawarij . Pemikiran ini berkembang di Mesir dengan nama gerakannya hijr wa takfir (atau attakfir wal hijrah pada permulaan dan pertengahan abad ke-20). Nah, Usamah itu tenggelam dalam gerakan-gerakan itu.

Saya sesungguhnya mulai di Afghanistan pada tahun 1986, belajar di Maududi Institut miliki organisasi Jemaat el-Islamy (organisasi ini mengambil nama pendirinya ulama besar, yakni Abu A'la al-Mududi di Lahore). Waktu itu kan sesang seru-serunya jihad di Afghanistan menghadapi Uni Soviet. Kadang-kadang pada musim liburan panjang kami bergabung dengan para mujahidin berjihad menghadapi Uni Soviet. Dalam kondisi demikian, kami bertemu dengan berbagai macam-macam orang. Antara lain gerakan Al-Khawarij itu tadi. Nah, di medan perang itu pernah juga bertemu dengan Usamah bin Laden.

Saya latihan militernya secara alami saja. Bukan seperti militer modern dengan alat-alat canggih. Jadi, kami lansung terjun ke medan perang sambil belajar. Kami berperang dengan kondisi yang apa adanya: kemiskinan, keterbatasan dan kelaparan. Waktu kami berjalan dari perbatasan Afghanistan dengan Pakistan menuju Kota Kabul, 1987, kami terpaksa menahan lapar selam tiga hari tiga malam kerena kehabisan makanan. Kami hanya mengandalkan kekuatan minum air terus. Itu pun air sungai yang kami hirup.

Saya menganggap mustahil Amerika menyerang Usamah di Afghan. Dan kalau Amerika itu jadi melakukan kenekatannya yang bodoh itu, tentu Amerika akan berhadapan dengan perang kaum muslimin di seluruh dunia terhadap segala kepentingan-kepentingan Amerika. Laskar Jihad tidak perlu ikut ke sana. Karena sesungguhnya di sana sudah cukup kekuatan untuk menghadapi Amerika. Amerika akan masuk ke kandang macan. Kalau Amerika memencet tombol perangnya, maka mujahidin di dunia, di wilayah luar Afghanistan juga akan memencet tombol terhadap kepentingan Amerika. Tombol kami seperti kemarin itu. Pesat sipil atau lain lagi yang akan membikin Amerika berpikir seribu kali.

Amerika pernah melakukan upaya memecah belah kekuatan di Afghanistan itu pada tahun 1987. Di sana ada seorang tokoh bernama Ali Kisman, seorang tokoh Syiah, dia didukung oleh Amerika melalui Iran. Sehingga meletuslah apa yang disebut Iran Gate. Itua adalah manuver Amerika untuk membantu gerakan Syiah melalui Iran dengan persenjataa-persenjataan Amerika. Akhirnya Ali Kisman ditinggalkan pengikutnya, dan mati terbunuh.

Certa bahwa Usamah pernah menjadi agen CIA, itu tidak benar. Saya tahu betul dia itu bukan tipe seorang intelijen. Dia itu bodoh, nggak tampak kepandaiannya, hanya semangatnya yang besar. Dia tidak perlu mendapat bayaran dari Amerika. Sebab dia mendapatkan warisan yang besar dari keluarganya.

Usama itu kan dari Bin Laden. Bin Laden itu nama kabailahnya. Mereka tiu adalah keluarga yang berasal dari Hadhrah Maut (Yaman Selatan). Mereka mengungsi ke Saudi pada zaman pemerintahan Abdul Aziz ibnu Su'ud. Ketika zaman pemerintahan Abdul Aziz ibnu Su'ud. Ketika zaman pemerintahan di bawah Raja Faisal ibn Abdil Aziz, keluarga Bin Laden ini menyumbang separuh hartanya untuk negara. Karena jasanya itu, keluarga Bin Laden diberi hak kewarganegaraan dengan status istimewa oleh kerajaan Saudi. Bin Laden itu keluarga besar, terhadap Usamah memang sekarang telah dicabut kewarganegaraannya, tetapi keluarganya yang lain masih termasuk orang-orang istimewa di Saudi. Saat itu mereka adalah keluarga kaya yang mendapat order-order besar dari negara.

Kalau ditanyakan kepada kami bagaimana serangan terhadap Amerika itu, maka kami menyatakan bahwa cara itu tidak benar menurut pandangan syariah. Kemungkinan besar memang Usamah berada di belakang penenyangan terhadap WTC dan Pentagon itu.

Walaupun cara bunuh diri itu salah, bagi kami sasarannya benar. Kami memberi aplaus kepada sasaran seperti itu. Memang benar, Usamah selau mengatakan bahwa bahwa perjuangannya adalah li i'la 'i kalimatillah (untuk menjunjung kalimat Allah), tetapi karena caranya bid'ah (tidak pas) maka mempunyai ancaman terhadap kaum muslimin. Caranya bid'ah tetapi sasarannya benar. Bunuh diri itu bid'ah yang terkutuk.

(Sumber: Panji, 16 September 2001)

Related Articles:



This Related-Post-By-Category Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar